Dalam Mihrab Cinta The Movie

Syamsul Hadi (Dude Herlino), seorang pemuda asal pekalongan yang sedang menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri. Harus menerima fitnah dari teman sekamarnya Burhan (Boy Hamzah) sendiri. Ia dituduh menjadi pencuri di pesantren yang selama ini memang sering kehilangan. Celakanya saat tertangkap basah Ia hanya sedang dimintakan tolong mengambilkan dompet Burhan yang tertinggal di lemarinya yang katanya ingin mentraktirnya. Di sinilah ia tertangkap basah sedang membuka lemari Burhan. Saat Pak Kyai menanyakan Burhan dijawabnya dengan mengatakan bahwa Syamsul Hadi memang mengambil uangnya.

Syamsul Hadi berang. Marah, Benci. Tetapi terlambat! Rambutnya yang dikenal gondrong di pesantren harus menerima hukuman paling ditakuti di pesantren yaitu digunduli. Pahit. Namun disela-sela akan dikembalikan kepada Ayahnya Ia bersumpah tidak akan memaafkan semua perlakuan Pak Kyai dan Ketua Pesantren yang telah menjatuhi hukuman kepadanya tanpa tabayun terlebih dahulu. Ia tidak akan memaafkan sebelum mencium kakinya.

Setelah melewati Celakanya yang pertama, sesampainya di rumah kediamannya, Pekalongan justru kakak lelakinya kembali memukuli dan mencaci Syamsul habis-habisan. Jadilah Ia makin tertekan. Celaka Keduanya tiba.

Akhirnya ia memutuskan untuk minggat dari rumahnya. Tak tentu arah dan kehabisan bekal. Setan menang menguasai dirinya. Sebuah dompet menjadi sasarannya, belum sempat berhasil si empunya dompet berteriak terlebih dahulu. Dapatlah Syamsul Hadi celakanya nomor tiga: menjadi pencopet sesungguhnya dan membawanya ke sel penjara. Di sel itulah ia mendapatkan pelajaran bagaimana mencopet yang baik dan benar -bagi yang mau alih profesi tonton deh film ini-.

Beruntung adik perempuannya menebusnya dan mengeluarkan penjara. Dari sinilah ia tanpa sengaja mencopet dompet tunangan Burhan. Keinginan untuk membalas dendam mulai berkesumat. Namun Allah memang masih menjaga dirinya. Sylvi (Asmirandah) justeru menjadi sebuah jalan menuju tobatnya.

Di pemutaran hari pertama tampak antrian penonton memang tidak terlalu banyak. Mungkin ini disebabkan kurangnya promosi sehingga penikmat karya kang Abik masih belum tahu. Namun diperkirakan di hari libur berikutnya Film ini akan menjadi buruan penikmat Film Indonesia.

Dari segi cerita dan sinematografi juga Plotnya memang terlihat cepat, namun sangat mendebarkan. Meskipun berplot cepat tak mengurangi alur cerita yang sangat mengalir. Hingga akhir ceritanya. Meskipun Film ini bergenre romantis religius, penonton juga terbawa emosinya dengan tertawa di beberapa scene yang alami dan menangis tentunya. Film ini secara umum sangat memberi hikmah yang baik bagi siapapun yang menontonnya. Kang Abik, Dude Herlino dan pemain lainnya berhasil memvisualisasikan isi novel ke dalam layer lebar yang mendebarkan.

Film ini memang special karena disutradarai sendiri oleh kang Abik, si penulis novel Dalam Mihrab Cinta. Keberhasilannya menyutradarai film ini nampaknya akan mencatatkan sejarah barunya. Selain menjadi penulis novel no. 1 di Indonesia. Siap-siaplah akan datang sutradara no. 1 di Indonesia. Untuk novel-novel selanjutnya sepertinya akan di filmkan oleh kang Abik sendiri setelah keberhasilannya menggarap film DMC.

Sumber: www.dakwatuna.com

READ MORE - Dalam Mihrab Cinta The Movie
Posted on 14.02 by Sukron and filed under | 0 Comments »

Syaikh Qardhawi Tegaskan Haram Umat Islam Ikut Perayaan Natal


Ulama terkenal asal Qatar, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi menegaskan bahwa Haram hukumnya umat Islam untuk ikut merayakan perayaan Natal secara keseluruhan dan menambahkan bahwa umat Islam tidak boleh merubah identitas Islam dan tradisi agama mereka, sembari memberi peringatan bahwa masih banyak umat Islam yang ikut turut merayakan perayaan agama kaum Nasrani ini.

Syaikh Qardhawi menyampaikan kembali hal tersebut Dalam program acara "Syariah Wal Hayah" di stasiun televisi Aljazeera, namun Syaikh Qardhawi menyatakan bahwa untuk memberikan atau mengucapkan selamat kepada orang-orang nasrani yang sedang merayakan hari besar keagamaan mereka, maka hal itu diperbolehkan, dengan mengutip ayat yang menyatakan "Allah tidak melarang kamu (umat Islam) untuk berbuat baik kepada orang kafir yang tidak mengusir kamu dari rumahmu dan berurusan baik dan adillah dengan mereka."

Dalam memperkuat pendapatnya, Syaikh Qardhawi berpendapat bahwa perubahan kondisi global lah yang menjadikannya berbeda dengan banyak para ulama seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam mengharamkan pengucapan selamat hari-hari Agama orang-orang Nasrani atau yang lainnya.

Sumber: Eramuslim.com
READ MORE - Syaikh Qardhawi Tegaskan Haram Umat Islam Ikut Perayaan Natal
Posted on 10.28 by Sukron and filed under | 0 Comments »

Indonesia Menang, tapi Tak Juara


Kesebelasan nasional Indonesia mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).

Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.

Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti, menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.

Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Melalui Mohamad Ashari bin Samsudin, mereka hampir saja mencetak gol pada menit ke-20. Untung saja, Markus Horison masih mampu menepis tembakan akurat Ashari.

Indonesia mencoba membalas. Namun, belum lagi mampu menciptakan ancaman serius, Indonesia kembali terancam kebobolan pada menit ke-32. Saat itu, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.

Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor.

Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.

Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54. Dalam sebuah serangan balik, Safee berhasil menguasai sebuah umpan terobosan dan menggiringnya melewati duo Maman dan Hamka sebelum melepaskan tendangan keras dari tengah kotak penalti, yang mendesak jaring dalam gawang Markus Horison.

Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.

Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia.

Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.

Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu.

Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia.

Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1. (*)

Susunan pemain:
Indonesia:
Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales

Malaysia: Khairul Fahmi bin Che Mat; Mohd Sabre bin Mat Abu, Mohd Asraruddin Putra, Safiq bin Rahim, Norshahrul Idlan bin Talaha, Mohd Safee bin Mohd Sali (Izzaq 87), Amar bin Rohidian, Kunanlan Subramaniam, Mohamad Muslim bin Ahmad, Mohamad Ashari bin Samsudin, Mohd Fadli bin Mohd Shas.

Sumber : kompas.com

READ MORE - Indonesia Menang, tapi Tak Juara
Posted on 09.12 by Sukron and filed under | 0 Comments »

E-Book Materi Tarbiyah

Materi tarbiyah?? pasti tidak asing bagi seorang da'i, namun kadang kita sudah lupa materi apa yang akan disampaikan kebinaan kita. Materi yang disusun oleh Tim dari iLiy Press ; Junaidi Irsyadurahiim, Yaumi Kusuma Dewi, Purwanto Abd Al-Ghaffar ini memiliki format .chm. Materi tarbiyah dilengkapi pula dengan Alquran 30 juz, juga klasifikasi tema di dalam Alquran plus kumpulan hadits yang diklasifikasikan berdasarkan banyak tema, sehingga pengguna dapat mencari jawaban dengan cepat atas berbagai persoalan yang muncul.


Bagi rekan-rekan yang membutuhkan silahkan download di bawah ini
Sumber : http://akhdian.net
READ MORE - E-Book Materi Tarbiyah
Posted on 21.42 by Sukron and filed under | 0 Comments »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...