Ketika Mesir terus bergejolak panas, dan mungkin Presiden Hosni Mubarak akan berakhir pekan ini (?), Israel dan Otoritas Palestina terus meneropong apa perubahan Kairo yang akan memengaruhi Hamas di Jalur Gaza.

Baik pejabat Israel dan Otoritas Palestina jelas ketakutan akan kekuatan Ikhwan di Mesir yang mungkin akan meminta Kairo untuk memudahkan akses ke Gaza.

Jika itu terjadi, maka itu akan membantu Hamas mengonsolidasikan kekuasaannya di sana.

Mesir adalah satu-satunya kunci perbatasan dengan Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel.

Pengganti Presiden Mubarak, siapa pun itu, akan datang dengan pilihan untuk membuka wilayah yang memenjarakan 1,5 juta orang untuk lalu lintas perdagangan dan sipil, atau untuk melanjutkan pembatasan yang membebani ekonomi dan pemerintah Islam di sana.

Sementara opsi pertama akan dipilih Mesir sehubungan dengan masyarakat Arab di seluruh Timur Tengah, sinyal lain adalah semuanya menghancurkan aliansi Israel dengan Kairo.

"Ini titik yang sangat sensitif," kata Gerald Steinberg, seorang profesor ilmu politik di Universitas Bar Ilan.

"Rezim Mesir saat ini memiliki minat yang kuat dalam mencegah rezim Hamas yang dikendalikan dari Mesir," kata Profesor Steinberg. "Ada kekhawatiran Israel bahwa pemerintahan yang berbeda, suatu pemerintahan yang berdasarkan Islam, akan memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak dan teroris melintasi perbatasan."

Sumber : www.eramuslim.com